Senin, 10 September 2012

Pengolahan Bahan Pustaka MODUL 9


MODUL 9
SISTEM OTOMASI DI PERPUSTAKAAN
I. SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN
            Yang dimaksud dengan sistem otomasi perpustakaan secara sederhana adalah “menjalankan seluruh (sebagian besar) kegiatan di perpustakaan untuk meningkatkan mutu layanan dengan menggunakan sarana teknologi informasi (komputer) secara terpadu”.
            Sistem otomasi perpustakaan, sebagaimana sistem otomasi pada umumnya, secara sederhana dapat terdiri atas beberapa komponen . komponen itu adalah (1) hardware, (2) software, (3) data atau database dan juga penting dibahas disini adalah komponen (4) sumber daya manusia (SDM).
            Sistem otomasi perppustakaan yang baik diharapkan akan bermanfaat bukan saja bagi petugas perpustakaan, namun lebih penting lagi akan bermanfaat untuk kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna perpustakaan.
            Sistem otomasi perpustakaan dapat dilakukan pada semua bidang kegiatan di perpustakaan, mulai dari bagian pengembangan koleksi, bagian pengolahan bahan pustaka dan terutama sistem otomasi dapat dilakukan pada bagian-bagian yang berhubungan dengan layanan kepada pengguna perpustakaan.

II. DATABASE PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN
            Database dalam konteks sistem otomasi perpustakaan adalah kumpulan data bibliografi atau data mengenai pengguna secara terstruktur dan saling berkaitan. Contoh database di perpustakaan adalah database koleksi buku atau database koleksi majalah yang dimiliki oleh perpustakaan. Dapat juga berupa kumpulan data pengguna anggota perpustakaan atau database anggota perpustakaan atau database petugas perpustakaan. Unsur database adalah cantuman atau record. Jadi database terdiri atas kumpulan cantuman. Satu cantuman terdiri atas beberapa ruas atau field. Setiap ruas dapat terdiri atas sub-ruas. Dalam ruas atau sub-ruas inilah data bibliografi diketikkan pada komputer.
            Untuk membuat database diperlukan software aplikasi yang dapat membuat database. Salah satu aplikasi untuk membuat database yang banyak digunakan perpustakaan di Indonesia adalah CDS/ISIS versi Windows atau lebih dikenal dengan nama Winisis. Winisis dibuat oleh UNESCO dan dibagikan secara gratis ke seluruh dunia, terutama ke negara berkembang. Wisinis dapat mengolah database berupa teks dan multimedia.
            Untuk merancang database di perpustakaan, misalnya untuk database koleksi buku atau majalah atau jurnal di perpustakaan, diperlukan standar format pengkodean ruas dan sub-ruas apabila diperlukan. Perpustakaan Indonesia biasa menggunakan INDOMARC sebagai standar penulisan format data bibliografi untuk sistem otomasi. Selain INDOMARC, dikenal pula Dublin Core, sebagai standar pembuatan ruas-ruas dalam mendata untuk pepustakaan digital atau digital library. Dublin Core lebih sederhana dibandingkan INDOMARC.

By Khaerul Anwar
Aja Klalen Ngomong KESUWUN

1 komentar:

  1. Mummy's, Casinos & Slots - JTM Hub
    If you've ever wanted 의왕 출장마사지 to try out a new casino, Mummy's or just get started, 순천 출장샵 you've come to the right place! This casino 익산 출장마사지 brings you the hottest 밀양 출장안마 slots, 포천 출장샵

    BalasHapus