Hayo Sapa Maning Kang Pengen
JUKUT
Tugas UT
Rabu, 19 September 2012
Jumat, 14 September 2012
Pengembangan Koleksi Modul 3 keg2
KEGIATAN
BELAJAR 2
EVALUASI
KOLEKSI
A.
Pengertian
dan Tujuan
Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi
perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun
pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna. Tujuan dari evaluasi koleksi pada
perpustakaan perguruan tinggi menurut “Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman” (2005) adalah berikut ini :
1.
Mengetahui mutu, lingkup dan kedalaman koleksi
2.
Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program
perguruan tinggi
3.
Mengikuti perubahan, perkembangan sosial budaya, ilmu
dan teknologi
4.
Meningkatkan nilai informasi
5.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi
6.
Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi
Tujuan secara umum dari evaluasi koleksi diantaranya
adalah untuk menentukan kualitas koleksi dan juga mengetahui apakah tujuan
perpustakaan yang telah dilakukan telah tercapai. Ada beberapa cara untuk
menilai koleksi perpustakaan, yaitu berikut ini :
1.
Membandingkan koleksi perpustakaan dengan
standar-standar yang diterbitkan
2.
Membandingkan koleksi perpustakaan dengan koleksi
perpustakaan sejenis
3.
Melakukan kajian berapa banyak koleksi yang digunakan
4.
Memeriksa koreksi dengan bantuan pakar pada subjek
yang bersangkutan
5.
Mengumpulkan pendapat pengguna
Perpustakaan melakukan evaluasi untuk beberapa alasan,
seperti :
1.
Untuk mengembangkan program pengadaan yang cerdas dan realistis
berdasarkan pada data koleksi yang sudah ada
2.
Untuk menjadi bahan pertimbangan pengajuan anggaran
untuk pengadaan koleksi berikutnya
3.
Untuk menambah pengetahuan staf pengembangan koleksi
terhadap keadaan koleksi
Tujuan dilakukannya evaluasi koleksi dapat dibedakan
berdasarkan dua kategori yaitu :
1.
Tujuan Internal
a. Kebutuhan
pengembangan koleksi
b. Kebutuhan
anggaran
2.
Tujuan Eksternal
a. Kebutuhan
institusi lokal
b. Kebutuhan
luar organisasi
3.
Metode Evaluasi
a. Terpusat
pada koleksi
1) Daftar
pencocokan, bibliografi dan katalog
2) Pendapat
dari pakar
3) Perbandingan
data statistik
4) Berbagai
standar koleksi
b. Terpusat
pada penggunaan
1) Kajian
sirkulasi
2) Pendapat
pengguna
3) Analisis
terhadap statistik pinjam antar perpustakaan
4) Kajian
sitiran
5) Kajian
penggunaan di tempat (ruang baca)
6) Ketersediaan
koleksi di rak
7) Kajian
simulasi penggunaan
8) Uji
penyampaian dokumen
Metode evaluasi koleksi yang tersedia tidak ada yang
sempurna untuk dapat digunakan secara tunggal. Oleh karena itu, disarankan
menggunakan kombinasi beberapa metode sehingga dapat saling menutupi kekurangan
masing-masing metode. Langkah-langkah berikut ini disarankan untuk diambil
dalam mengevaluasi koleksi :
1.
Mengembangkan seperangkat kriteria untuk standar nilai
dan mutu
2.
Mengambil contoh secara acak dari koleksi dan
memeriksa pemanfaatan buku itu
3.
Mengumpulkan data-data tentang judul yang diinginkan
pengguna, tetapi tidak tersedia di koleksi perpustakaan
4.
Mengumpulkan data dan judul-judul yang dibaca di
tempat
5.
Mengumpulkan data dari aktivitas pinjam antar
perpustakaan
6.
Mendata berapa banyak bahan pustaka yang usang yang
ada dalam koleksi
7.
Jika sebuah daftar pencocokan (cheklist) terkait erat
dengan kebutuhan perpustakaan, gunakan daftar itu, tetapi teliti juga apakah
daftar itu memang bermanfaat untuk perpustakaan
8.
Kaitkan semua hasil-hasil itu dengan tujuan dan fungsi
perpustakaan
Melakukan evaluasi koleksi memang menyita banyak
waktu, tetapi dari hasil evaluasi ini akan diketahui kekuatan dan kelemahan
koleksi. Dengan data itu maka staf pengembangan koleksi dapat memformulasikan
kembali perencanaan untuk terus memelihara koleksi yang kuat dan memperbaiki
koleksi yang lemah. Semua aktivitas evaluasi ini tentunya harus sejalan dengan
fungsi dan tujuan perpustakaan, serta kebutuhan komunitas. Apabila evaluasi
koleksi ini sudah dilakukan secara rutin, tugas ini akan terasa semakin ringan,
terlebih apabila diingat bahwa proses ini akan membawa koleksi perpustakaan
semakin dekat dengan kebutuhan komunitas yang dilayani.
Pengembangan Koleksi Modul 3 keg1
MODUL 3
KAJIAN
PENGGUNA DAN EVALUASI KOLEKSI
Layanan-layanan perpustakaan seperti juga koleksinya
haruslah didasarkan pada pengertian pada komunitas yang dilayani dan informasi
yang diinginkan serta dibutuhkan. Pengetahuan akan komunitas yang dilayani
adalah kunci untuk pengembangan koleksi yang efektif, yang akibatnya adalah
juga pelayanan yang efektif.
KEGIATAN
BELAJAR 1
KAJIAN
PENGGUNA
A.
Mengenal Masyarakat
Yang Dilayani
Setiap jenis
perpustakaan melayani kelompok-kelompok pengguna dengan ciri-ciri tertentu
sehingga diperlukan perencanaan yang matang, jasa-jasa apa yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai tesebut. Perencanaan tersebut akan berhasil jika didasarkan
atas pengetahuan yang cukup mendalam mengenai masyarakat yang harus dilayani.
Banyak istilah yang dikenal untuk penelitian masyarakat ini, diantaranya adalah
analisis komunitas (comunity analysis), analisis kebutuhan (needs analysis),
analisis kebutuhan informasi, penilaian kebutuhan, analisis peran, kajian
pengguna (users studies) dan analisis pasar.
Orang-orang
mencari informasi dari sistem yang formal maupun informal, sistem informal
secara umum ada tiga jenis yaitu aliran dari zat atau barang dan energi, teman
dan kolega dan berbagai organisasi yang tidak dirancang sebagai sumber-sumber
informasi formal.
Seorang staf
pengembangan koleksi perlu mengetahui sumber-sumber informal yang ada dalam
komunitas pelayanan. Dalam beberapa kasus, mungkin saja menggabungkan beberapa
sumber informal kedalam sebuah sistem formal. Dengan demikian, dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik untuk semua pelanggan.
Satu
variabel yang berpengaruh adalah cara berfikir individu. Cara berfikir individu
mungkin variabel yang paling penting dalam bagaimana seorang individu memberi
tanggapan terhadap sistem informasi formal. Cara berfikir individu tidak dapat
diduga dan bukan sesuatu yang bisa dikendalikan oleh para profesional
informasi.
B.
Diperlukannya
Kajian Pengguna
Kajian-kajian
terhadap pengguna dan komunitas yang dilayani dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk perencanaan yang efektif. Seperti ditunjukkan oleh TD. Wilson
(dalam Evans, 2000), pengkajian informasi adalah penting karena hal-hal berikut
ini
1.
Perhatian utama adalah penemuan fakta-fakta kehidupan
sehari-hari dari populasi yang dilayani
2.
Dengan penemuan fakta itu, bisa dimengerti
kebutuhan-kebutuhan yang mendorong individu kedalam perilaku pencarian
informasi
3.
Dengan pengertian yang lebih baik terhadap
kebutuhan-kebutuhan itu, pihak perpustakaan dapat mengerti dengan lebih baik
apa arti informasi bagi orang-orang dalam kehidupan sehari-hari
4.
Dengan semua itu, perpustakaan seharusnya memperoleh
pengertian yang lebih baik terhadap pelanggaran dan dapat merancang sistem
informasi yang lebih efektif dari segi biaya.
Adakalanya perpustakaan bisa menggunakan data hasil
survei yang dilakukan oleh pihak-pihak lain yang tidak berhubungan dengan
perpustakaan. Sebagai contoh, berita pada surat kabar. Kajian dalam skala besar
akan memakan waktu yang lama dan biaya besar, namun hal ini harus tetap
dilakukan untuk jangka waktu tertentu. Diantara selang waktu pelaksanaan kajian
berskala besar perlu dilakukan kajian berskala kecil.
C.
Unsur-unsur
Kajian
Untuk
menyukseskan program ini, perlu dibentuk sebuah dewan penasihat. Dewan itu
haruslah mewakili seluruh kelompok besar yang melingkupi program kajian ini,
seperti mahasiswa, dosen, peneliti, pimpinan pada lembaga induk perpustakaan,
para pemuda/pemudi, dan berbagai kelompok khusus dalam masyarakat. Dewan ini
selain memberikan masukan terhadap program juga memberikan pengetahuan yang
berharga kepada para anggota tim kajian untuk mengantisipasi berbagai masalah
dalam pengumpulan data, mengarahkan tujuan program, membimbing kearah
pencapaian tujuan dan membantu dalam menginterprestasikan data yang telah
terkumpul.
D.
Hal-hal Yang
Akan Dikaji
Setiap jenis
perpustakaan akan mempunyai sedikit perbedaan dalam mengdefinisikan kata
komunitas. Dalam konteks perpustakaan umum, komunitas berarti masyarakat yang
terkait dengan daerah administrasi pemerintahan seperti provinsi,
kabupaten/kota yang menjadi pengguna utama yang harus dilayani perpustakaan.
Untuk perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah, komunitas adalah institusi
induknya. Dalam kasus perpustakaan khusus, komunitas adalah perusahaan, lembaga
atau yayasan yang memberikan dana operasional perpustakaan. Walaupun terdapat
perbedaan tersebut, masih mungkin untuk mengidentifikasi 11 kategori data yang
dapat diaplikasikan pada semua jenis perpustakaan.
1.
Historis
2.
Geografis
3.
Transportasi
4.
Administratif
5.
Politik
6.
Kependudukan
7.
Ekonomi
8.
Sistem komunikasi
9.
Organisasi sosial dan pendidikan
10. Organisasi
kebudayaan dan rekreasi
11. Perpustakaan
dan unit informasi lain dalam komunitas yang sama
E.
Cara dan
Dimana Data Dikumpulkan
Dalam rangka
mengumpulkan data, ada beberapa metode dasar pengumpulan data, yaitu berikut
ini :
1.
Mempelajari laporan, sumber-sumber data statistik,
direktori, peta, data yang telah dikumpulkan oleh organisasi dan lembaga lain
yang memberi jasa pelayanan pada masyarakat, dll.
2.
Melakukan wawancara secara informal dengan tokoh
masyarakat dan orang lain yang mengetahui banyak tentang masyarakat tersebut
3.
Melakukan wawancara secara formal dengan anggota
masyarakat atau penyebaran kuesioner pada pengguna dan/atau nonpengguna
4.
Observasi terencana
Langkah
pertama yang perlu dilakukan dalam melaksanakan kajian adalah mengetahui apa
yang dibutuhkan oleh perpustakaan, langkah kedua adalah mengetahui bagaimana
data itu diperoleh, dan langkah ketiga adalah bagaimana menganalisis data
tersebut.
Metodologi
kajian komunitas dapat dibagi dalam empat jenis yaitu :
1.
Pemberian informasi kunci
2.
Forum komunitas
3.
Indikator sosial
4.
Survei lapangan
F.
Cara Menginterprestasikan
Data
Data yang
telah dikumpulkan harus diolah agar dapat mengambil kesimpulan dari kajian
tersebut. Tim kajian dan dewan penasihat dapat memulai menganalisis dan
menginterprestasikan data dengan mempertimbangkan serangkaian pertanyaan.
Setelah
semua data terkumpul dan dianalisis, perpustakaan harus memutuskan fakta mana
yang penting untuk perpustakaan dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah yang terungkap. Kajian pengguna perlu dilakukan secara
berkesinambungan, mengingat perubahan terjadi sangat cepat dan jarang ada
perubahan yang berdiri sendiri. Biasanya satu perubahan mengakibatkan
terjadinya serangkaian perubahan yang saling berhubungan yang mengakibatkan
data menjadi kadaluarsa.
Langganan:
Postingan (Atom)