KEGIATAN
BELAJAR 2
MENGENAL JENIS PERPUSTAKAAN
DAN JENIS BAHAN PUSTAKA
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia artinya kitab, buku. Dalam ALA Glossary and Information Science
(1983), istilah perpustakaan diterjemahkan sebagai berikut.
Perpustakaan adalah koleksi
bahan:
1. yang
diatur supaya kelompok pengguna yang menjadi target perpustakaan dapat
mendekati koleksi bahan tersebut dari segi fisik, segi bibliografis, dan segi
intelektual.
2. yang
dikelola oleh staf terlatih yang memberikan berbagai jasa dan program yang
berkaitan dengan kebutuhan informasi dari kelompok pengguna.
Koleksi bahan adalah bahan perpustakaan yang merupakan terjemahan dari Library
materials. Istilah lain untuk bahan tersebut dikenal dengan istilah
dokumen, terjemahan dari kata document. Sedangkan kumpulan bahan pustaka
yang terdapat di perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991)
bahan pustaka mencakup:
1. karya
cetak atau karya grafis, seperti buku, majalah, surat kabar, disertasi,
laporan.
2. karya
non-cetak atau karya rekam, seperti piringan hitam, rekaman audio, kaset, dan
video.
3. bentuk mikro, seperti mikrofilm, mikrofis, dan microopaque.
4. karya
dalam bentuk elektronik yang dikenal dengan istilah sumber daya elektronik,
seperti disket, pita magnetik, dan selongsong elektronik (cartridge)
yang diasosiasikan dengan komputer.
A. Tujuan dan Jenis Perpustakaan
Tujuan atau fungsi
perpustakaan yaitu:
1. Menunjang
program pendidikan dan penelitian
2. Memenuhi
kebutuhan akan informasi
3. Memenuhi
kebutuhan sosial
4. Memenuhi
kebutuhan kultural dan spiritual masyarakat
5. Memenuhi
kebutuhan akan rekreasi
6. Berfungsi
sebagai repository atau perpustakaan deposit
Berikut adalah jenis
perpustakaan beserta tujuannya dan masyarakat yang dilayaninya:
1. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dan mempunyai tujuan sebagai
berikut:
a.
Pendidikan, yaitu untuk mengembangkan diri, bagi semua tingkatan usia baik
untuk perorangan maupun kelompok.
Tujuan ini dikenal dengan konsep pendidikan seumur hidup.
b.
Informasi, yaitu sebagai sumber informasi yang akurat dan mutakhir.
c.
Kebudayaan, yaitu untuk mendorong partisipasi dan apresiasi dalam berbagai
kegiatan kebudayaan.
d. Rekreasi,
yaitu untuk membantu masyarakat baik perorangan maupun kelompok untuk mengisi
waktu luang dengan kegiatan yang positif.
Masyarakat yang dilayani suatu
perpustakaan umum sangat heterogen, yaitu:
a. Kategori
perpustakaan umum, yaitu perpustakaan daerah, kotamadya, kabupaten, desa, atau
perpustakaan masjid.
b. Ukuran
perpustakaan, yaitu besar, sedang, atau kecil.
c. Lokasi
perpustakaan, yaitu di daerah industri, pertanian, pesisir, dekat kota besar,
kota besar, kota kecil, desa, atau daerah terpencil.
d. Komposisi
penduduk, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan formal, pekerjaan,
penghasilan, dan agama.
2. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi
adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya,
maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi
bertujuan menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
a.
Pendidikan dan pengajaran untuk menunjang kurikulum pendidikan dan pengajaran.
b.
Penelitian untuk menunjang program penelitian.
c.
Pengabdian pada masyarakat untuk menunjang program-program pemberdayaan
masyarakat.
Masyarakat yang dilayani
perpustakaan perguruan tinggi lebih homogen jika dibandingkan dengan
perpustakaan umum, karena:
a.
Masyarakat perguruan tinggi mempunyai tujuan yang sama.
b. Kelompok
umur yang rata-rata sama.
c. Latar
belakang pendidikan yang sama.
Koleksi perpustakaan perguruan
tinggi tidak seragam karena adanya perbedaan dalam:
a. Jenis
perguruan tingi (universitas, akademi atau sekolah tinggi).
b. Tingkat
pendidikan (jenjang diploma, S1, S2, dan S3).
c.
Prioritas, mengutamakan untuk program S1 atau S2.
d. Jumlah
mahasiswa.
e. Program
studi, terdiri dari banyak program atau sedikit program.
3. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh
sekolah yang bersangkutan.
Tujuannya adalah untuk:
a.
Pendidikan, menunjang kurikulum pendidikan.
b.
Informasi, membekali siswa dengan keterampilan mencari, mengolah, dan
mengevaluasi informasi.
c. Pengembangan
pribadi dan watak.
d.
Penelitian sederhana dan rekreasi.
4. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus dapat
merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian,
organisasi masa, industri, maupun perusahaan swasta.
Tujuan utama perpustakaan
khusus adalah menunjang kegiatan bahan induknya.
5. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional pada
umumnya diselenggarakan oleh negara.
Fungsi utama Perpustakaan
Nasional adalah menyiapkan semua bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang
diterbitkan di suatu negara.
B. Jenis Bahan Pustaka
Jenis bahan pustaka yaitu:
1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil
pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:
a. Buku
Buku atau dikenal juga dengan
istilah monograf adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dan tidak berseri.
Berdasarkan standar dari
UNESCO, tebal buku paling sedikit 48 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket
buku. Contohnya adalah buku teks, buku rujukan, buku fiksi. Setiap buku
biasanya dilengkapi dengan nomor standar yang unik dan bersifat internasional,
yaitu ISBN (International Standard Book Number).
b. Terbitan
berseri
Terbitan berseri adalah bahan
pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus-menerus dengan jangka waktu
terbit tertentu.
Yang termasuk terbitan berseri
adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan), buletin, jurnal,
warta/newsletter, laporan yang terbit dengan jangka waktu tertentu,
seperti laporan tahunan, triwulan.
Setiap terbitan berseri
biasanya dilengkapi dengan nomor standar yang bersifat internasional, yaitu
ISSN (International Standard Serial Number).
2. Karya noncetak
Karya noncetak meliputi bahan
pustaka di mana informasi yang disampaikannya bisa dalam bentuk suara, gambar,
teks, dan juga kombinasi dua atau tiga bentuk di atas.
Dalam ALA Glossary
istilah untuk karya jenis ini disebut dengan nonbook materials (bahan
nonbuku). nonprint materials (bahan noncetak), dan audiovisual (bahan
pandang dengar).
Jenis bahan pustaka ini
adalah:
a. Rekaman suara
Yang termasuk dalam rekaman
suara adalah piringan hitam, pita, kaset, dan cakram (disk). Jika
dilihat dari segi isi, yaitu rekaman musik, sandiwara, pembacaan puisi,
wawancara, seminar, ceramah, pelajaran bahasa.
b. Film (gambar
hidup) dan rekaman video
1) Film
Film adalah gambar hidup yang
merupakan perkembangan dari gambar biasa.
Film diproyeksikan secara
mekanis melalui lensa proyektor, dan pada layar terlihat gambar yang hidup. Ada
2 macam gambar hidup, yaitu film yang bersuara dan film bisu. Dilihat dari segi
fisiknya ada 3 macam film, yaitu film yang berukuran 8 mm, 16 mm, dan 35 mm.
Alat bantu untuk melihatnya adalah proyektor dan layar.
2) Rekaman
video
Rekaman video adalah istilah
yang mencakup semua bentuk video, di antaranya yang berbentuk kaset, gulungan,
dan cakram (disk). Alat bantu untuk melihatnya adalah VCR (Video
Cassette Recorder), televisi, dan sekarang bisa dilihat melalui monitor
komputer.
3) Bahan
grafika
Yang termasuk jenis bahan pustaka
ini adalah bahan pustaka yang harus diproyeksikan, di antaranya:
Filmstrip
adalah selongsongan film yang
memuat gambar dalam urutan tertentu yang diproyeksikan satu per satu.
Slide
adalah gambar dalam suatu
media film atau bahan transparan lain yang harus dilihat dengan bantuan
proyektor slide.
Biasanya dipasang dalam
bingkai kaku berukuran 5x5 cm. Jumlah slide untuk setiap judul bahan
pustaka tergantung dari jumlah informasi yang dibuatnya, bisa 20 atau 30 slide
untuk setiap judulnya.
Transparasi
adalah selembar bahan
transparan yang berisi gambar dan dirancang untuk digunakan dengan overhead
projector atau kotak sinar.
4) Bahan
kartografi
Bahan kartografi adalah semua
karya yang merupakan representasi grafika dari bumi, bagian bumi, matahari,
bulan, planet-planet, dan badan-badan ruang angkasa lainnya.
Bahan pustaka ini dapat
berbentuk peta dua dimensi atau tiga dimensi, peta ruang angkasa, atlas, bola
dunia, dan foto udara.
5) Bentuk
mikro
Bentuk mikro adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan
media film dan tidak dapat dibaca tanpa menggunakan alat bantu, yaitu microreader.
Contoh bentuk mikro adalah:
Mikrofilm
adalah bentuk gulungan film,
berukuran 16 mm dan 35 mm.
Mikrofis
adalah bentuk lembaran sebesar
kartu pos, berukuran 4x6 inchi atau 3x5 inchi.
Aperture card
adalah satu lembar microfilm
ukuran 35 mm yang ditempelkan pada lembaran kartu.
Bentuk aperture card sangat
cocok untuk menyimpan bahan pustaka teknik (technical drawing) termasuk
peta-peta.
Microfilm
cartridge
Bentuknya sama dengan
mikrofilm ukuran 16 mm, tetapi selain ditempatkan pada suatu kemasan film juga
diberikan suatu tanda agar pada waktu membacanya atau mencari salah satu bahan
pustaka yang ada di dalamnya dapat dilakukan secara otomatis.
Microfilm
jackets
adalah bentuk mikrofilm
(umumnya ukuran 16 mm) yang dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan yang
mempunyai jalur-jalur (sebanyak 5 atau 7 jalur) dan berisi 12 atau 14 lembar.
6) Sumber
daya elektronik
Contoh sumber daya elektronik
adalah CD-ROM (Compact Disc Read Only Memory), disket, bahan pustaka
yang dilayankan secara on-line, seperti journal online. Untuk
membacanya diperlukan perangkat keras yaitu komputer.
C. Penerbitan Bahan Pustaka
Bahan pustaka terbitan suatu instansi yang tidak diterbitkan secara
komersial disebut dengan istilah grey literature. Bahan pustaka tersebut
biasanya hanya disimpan di perpustakaan, sedangkan yang diterbitkan secara
komersial disebarluaskan dan akhirnya bisa dimanfaatkan oleh pembeli ataupun
pembaca di perpustakaan.
Berikut adalah komponen dari
sistem distribusi di atas:
1. Pengarang
Pengarang adalah seseorang,
kelompok orang maupun sebuah instansi yang menciptakan suatu karya baik yang
berbentuk buku ataupun nonbuku.
2.
Penggandaan dan penyebarluasan karya ciptaan
Upaya pengarang untuk
menggandakan dan menyebarluaskan karya ciptaannya tidak dapat dilakukan oleh
pengarang sendiri, karena memerlukan faktor-faktor tertentu, di antaranya dana,
sumber daya manusia, dan keterampilan. Untuk itu, pengarang harus mencari rekan
yang bisa diajak untuk bekerja sama, yaitu penerbit.
Penerbit adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap biaya, isi, intelektual terbitan, dan distribusinya.
Jenis penerbit ada 2 macam,
yaitu:
a. Penerbit
komersial
adalah perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari penjualan
hasil penerbitannya.
b. Penerbit
nonkomersial
merupakan bagian dari suatu lembaga ilmiah, lembaga pendidikan, dan lembaga
pemerintahan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan
penerbitannya.
3. Toko buku
Untuk menyebarluaskan
penulisan pengarang, tidak mungkin dapat dilakukan sendiri oleh penerbit, tetapi
diperlukan berbagai macam saluran yang ada di luar perusahaan, seperti toko
buku, jobber, pusat penjualan buku, eksportir buku.
4.
Perpustakaan
Pembuatan suatu karya oleh
pengarang bertujuan untuk diketahui oleh masyarakat luas sesuai dengan kebutuhannya.
Produsen dalam hal ini penerbit bahan cetak maupun noncetak melakukan
distribusi bahan pustaka tersebut melalui berbagai cara yang akhirnya diketahui
oleh masyarakat, yaitu:
a. Jobber,
yaitu agen dari penerbit yang melakukan penjualan terbitan.
b.
Keanggotaan
c. Penjualan
langsung
d. Toko buku
e.
Perpustakaan
Ada beberapa cara yang
digunakan oleh penerbit buku dan nonbuku untuk pemberitahuan ini, yaitu:
a.
Menyebarkan lembaran yang berisi informasi tentang isi dan wujud buku yang akan
atau telah diterbitkan (blurbs).
b. Menyusun
dan menyebarkan katalog terbitan baru secara periodik pada waktu-waktu
tertentu, misalnya triwulan.
c.
Menerbitkan katalog tahunan yang memuat semua terbitan yang masih ada dalam
persediaan.
d. Memasang
iklan dalam surat kabar atau majalah.
A. Kesimpulan
Tujuan utama dari perpustakaan
dan unit informasi lain adalah untuk membantu dalam transfer informasi dan
pengembangan pengetahuan. Transfer informasi tersebut terdiri dari 9 komponen
kegiatan yaitu:
1. Identifikasi
2. Seleksi
3. Pengadaan
4. Organisasi
5. Pengolahan
6. Penyimpanan
7. Interprestasi
8. Pemanfaatan
9. Penyebaran
Bahan pustaka yang tersedia di
perpustakaan terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1. Tercetak,
yang terdiri dari:
a.
Buku/monograf
b. Bukan
buku
- Terbitan
berseri
- Peta
- Gambar
- Brosur,
pamflet, booklet
- Makalah
2.
Tidak tercetak
a. Rekaman
gambar, seperti film, video CD, mikrofilm, dan mikrofis.
b. Rekaman
suara, seperti piringan hitam, CD, kaset.
c. Rekaman
data magnetik/digital, seperti karya dalam bentuk disket, CD dan pangkalan
data, dan yang dikemas secara on-line.
Sedangkan perincian
kegiatan-kegiatan pengembangan koleksi, yaitu:
1.
Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi.
2.
Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat
dalam pengembangan koleksi.
3.
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
4. Memilih
dan mengadakan bahan pustaka.
5. Merawat
bahan pustaka.
6. Menyiangi
bahan pustaka.
7.
Mengevaluasi koleksi
Jenis perpustakaan yang ada di
Indonesia terdiri dari:
1.
Perpustakaan Umum
2.
Perpustakaan Perguruan Tinggi
3.
Perpustakaan Sekolah
4.
Perpustakaan Khusus
5.
Perpustakaan Nasional
Sedangkan jenis bahan
pustakanya yaitu:
1. Karya cetak
a. Buku
b. Terbitan
berseri
2. Karya
noncetak
a. Rekaman suara
b. Film (gambar hidup) dan
rekaman video
B. Saran
Seorang pustakawan yang ditugaskan di bidang pengembangan koleksi harus
diberi pengetahuan dasar tentang pengembangan koleksi. Pengetahuan dasar
tentang pengembangan koleksi sangat penting karena berkaitan dengan
koleksi yang akan dibangun, siapa yang melaksanakannya dan bagaimana proses
dalam pengembangan koleksi.
Jika pengetahuan dasar tentang pengembangan koleksi sudah dipahami,
diharapkan bisa mengetahui tujuan perpustakaan dan siapa pemakainya. Di samping
itu, pustakawan juga perlu mengenal dan mengetahui organisasi dalam pelaksanaan
kegiatan pengembangan koleksi, ruang lingkup kegiatan pengembangan koleksi,
mengenal berbagai jenis perpustakaan, tujuan perpustakaan, dan jenis-jenis
bahan pustaka, serta mengetahui rangkaian distribusi bahan pustaka.
Sehingga, perpustakaan yang dikelolanya bisa lebih
maju dan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat pengguna karena mempunyai
sumber daya pustakawan yang berkualitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar