MODUL 7
PENENTUAN TAJUK SUBJEK
I. TAJUK SUBJEK
Dalam menentukan tajuk subjek pengatalog diharapkan dapat ekerja secara taat
asas supaya daengan kandungan informasi yang sama dapat diperoleh tajuk subjek
yang sama pula. Untuk itu pengatalog perlu berpegang pada urutan kata-kata (
sintaksis) yang digunakan dalam penentuan tajuk subjek.
Urutan kombinasi untuk disiplin (subjek dasar) fenomena dan bentuk adalah
urutan kombinasi yang umum dan bisa digunakan sebagai pedoman baik untuk
penentuan notasi klasifikasi maupun untuk penentuan tajuk subjek.
Ada bebrapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Tajuk Subjek,
yaitu sebagai berikut:
- untuk memenuhi keperluan pembaca.
- satu istilah untuk semua.
- penggunaan istilah yang biasa digunakan.
- penggunaan istilah yang spesifik.
- jumlah tajuk subjek untuk setiap buku.
- penggunaan penunjukan.
Jika dilihat dari tata bahasanya, terdapat beberapa
bentuk tajuk subjek, yaitu:
- Tajuk tunggal
- Tajuk ganda
- Tajuk dengan subdivisi.
II. MENGENAL DAFTAR TAJUK SUBJEK
Kita dapat menetapkan tajuk subjek dengan pedoman umum tajuk subjek atau dengan
menggunakan suatu daftar subjek yang telah ada.
Library of Congress Subject Headings merupakan daftar tajuk subjek yang tertua
yang sengaja dicancang khusus untuk Library Congres, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan perpustakaan lain yang koleksinya sudah sedemikian
besar. Struktur tajuk subjek terdiri dari tajuk ajektif, tajuk frasa, dan tajuk
dengan subdivisi. Nama perorangan dan nama geografis dapat digunakan sebagai
tajuk subjek. Semua tajuk yang digunakan tercetak tebal. Dalam daftar tajuk
subjek ini tercatat “scope notes” dan penunjukan silang.
Sear’s List of Subject Headings sengaja dirancang untuk perpustakaan
yang koleksinya kecil sampai sedang. Daftar tajuk subjek ini lebih dikenal di
kalangan perpustakaan di Indonesia. Untuk penampilan daftar tajuk subjek ini
telah diadakan penyesuaian dengan Library of Subject Headings baik dalam
variasi tajuk, karakteristik dan format serta penggunaan “scope notes”,
tetapi jumlah tajuk subjek tetap jauh lebih kecil.
Daftar Tajuk Perpustakaan Nasional merupakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia
yang tertua. Pola dasar daftar tajuk subjek ini banyak diwarnai oleh
dasar-dasar daftar tajuk subjek baik Library of Congress maupun Sear’s
List, baik variasi tajuk subjek, penggunaan “Scope Notes” maupun
penunjukan-penunjukan silang. Simbol-simbol yang digunakan dalam daftar tajuk
subjek ini menggunakan simbol yang terdapat dalam tesaurus. Universitas
Indonesia telah memperkaya khasanah dalam pembuatan daftar tajuk subjek dengan
menerbitkan Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia (DTSUI). DTSUI ini
disusun berdasarkan pada Daftar Tajuk Subjek yang telah ada, yaitu Daftar Tajuk
Subjek untuk Perpustakaan (DTSP) edisi-4 1994 yang diterbitkan oleh
Perpustakaan Nasional RI dan Sears List of Subject Headings, 16th ed.,
1997 oleh The H.W. Wilson.
III. PENYUSUNAN INDEKS SUBJEK DALAM KATALOG
KLASIFIKASI
Ada dua macam susunan katalog subjek yaitu katalog yang disusun berdasarkan
subjek verbal, dan susunan katalog berdasarkan nomor klasifikasi.
Salah satu kendala dalam pemanfaatan katalog yang susunannya berdasarkan nomor
klasifikasi adalah jika pengguna tidak memahami sestem klasifikasi yang
digunakan. Oleh karena itu susunan katalog klasifikasi harus dilengkapi dengan
susunan indeks subjek yang mengacu pada notasi klasifikasi.
Tujuan pembuatan indeks subjek adalah untuk membantu pengguna dalam menelusur
infomasi melalui katalog berkelas. Adapun langkah-l;angkah pembuatan indeks
subjek adalah sebagai berikut.
Melakukan analisis terhadap struktur notasi, dimulai dari angka yang mempunyai
cakupan subjek lebih umum secara berjenjang sampai angka yang paling spesifik.
Masing-masing langkah diberi istilah subjek.
Munyusun indeks subjek dengan menggunakan istilah-istilah yang digunakan dalam
langkah analisis, yang disusun secara terbalik dimulai dari istilah yang paling
spesifik sampai istilah yang mempunyai cakupan paling luas.
Setiap rangkaian indeks yang mengacu pada notasi klasifikasi itu dibuat dalam
satu kartu tersendiri.
Setiap rangkaian indeks subjek hanya dibuat satu kali sekal;ipun buku dengan
subjek yang sama jumlahnya banyak.
Dalam susunan indeks subjek tidak diperlukan penunjukan-penunjukan silang.
Sebagai gantinya setiap sinonim yang diangap perlu dibuatkan rankaian
tersendiri.
Kartu-kartu indeks subjek disusun secara abjad.
By Khaerul Anwar
Aja Klalen Ngomong KESUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar