Senin, 10 September 2012

Pengolahan Bahan Pustaka MODUL 7


MODUL 7
PENENTUAN TAJUK SUBJEK
I. TAJUK SUBJEK
            Dalam menentukan tajuk subjek pengatalog diharapkan dapat ekerja secara taat asas supaya daengan kandungan informasi yang sama dapat diperoleh tajuk subjek yang sama pula. Untuk itu pengatalog perlu berpegang pada urutan kata-kata ( sintaksis) yang digunakan dalam penentuan tajuk subjek.
            Urutan kombinasi untuk disiplin (subjek dasar) fenomena dan bentuk adalah urutan kombinasi yang umum dan bisa digunakan sebagai pedoman baik untuk penentuan notasi klasifikasi maupun untuk penentuan tajuk subjek.
            Ada bebrapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Tajuk Subjek, yaitu sebagai berikut:
  1. untuk memenuhi keperluan pembaca.
  2. satu istilah untuk semua.
  3. penggunaan istilah yang biasa digunakan.
  4. penggunaan istilah yang spesifik.
  5. jumlah tajuk subjek untuk setiap buku.
  6. penggunaan penunjukan.
Jika dilihat dari tata bahasanya, terdapat beberapa bentuk tajuk subjek, yaitu:
  1. Tajuk tunggal
  2. Tajuk ganda
  3. Tajuk dengan subdivisi.

II. MENGENAL DAFTAR TAJUK SUBJEK
            Kita dapat menetapkan tajuk subjek dengan pedoman umum tajuk subjek atau dengan menggunakan suatu daftar subjek yang telah ada.
            Library of Congress Subject Headings merupakan daftar tajuk subjek yang tertua yang sengaja dicancang khusus untuk Library Congres, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan perpustakaan lain yang koleksinya sudah sedemikian besar. Struktur tajuk subjek terdiri dari tajuk ajektif, tajuk frasa, dan tajuk dengan subdivisi. Nama perorangan dan nama geografis dapat digunakan sebagai tajuk subjek. Semua tajuk yang digunakan tercetak tebal. Dalam daftar tajuk subjek ini tercatat “scope notes” dan penunjukan silang.
            Sear’s List of Subject Headings sengaja dirancang untuk perpustakaan yang koleksinya kecil sampai sedang. Daftar tajuk subjek ini lebih dikenal di kalangan perpustakaan di Indonesia. Untuk penampilan daftar tajuk subjek ini telah diadakan penyesuaian dengan Library of Subject Headings baik dalam variasi tajuk, karakteristik dan format serta penggunaan “scope notes”, tetapi jumlah tajuk subjek tetap jauh lebih kecil.
            Daftar Tajuk Perpustakaan Nasional merupakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia yang tertua. Pola dasar daftar tajuk subjek ini banyak diwarnai oleh dasar-dasar daftar tajuk subjek baik Library of Congress maupun Sear’s List, baik variasi tajuk subjek, penggunaan “Scope Notes” maupun penunjukan-penunjukan silang. Simbol-simbol yang digunakan dalam daftar tajuk subjek ini menggunakan simbol yang terdapat dalam tesaurus. Universitas Indonesia telah memperkaya khasanah dalam pembuatan daftar tajuk subjek dengan menerbitkan Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia (DTSUI). DTSUI ini disusun berdasarkan pada Daftar Tajuk Subjek yang telah ada, yaitu Daftar Tajuk Subjek untuk Perpustakaan (DTSP) edisi-4 1994 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI dan Sears List of Subject Headings, 16th ed., 1997 oleh The H.W. Wilson.

III. PENYUSUNAN INDEKS SUBJEK DALAM KATALOG KLASIFIKASI
            Ada dua macam susunan katalog subjek yaitu katalog yang disusun berdasarkan subjek verbal, dan susunan katalog berdasarkan nomor klasifikasi.
            Salah satu kendala dalam pemanfaatan katalog yang susunannya berdasarkan nomor klasifikasi adalah jika pengguna tidak memahami sestem klasifikasi yang digunakan. Oleh karena itu susunan katalog klasifikasi harus dilengkapi dengan susunan indeks subjek yang mengacu pada notasi klasifikasi.
            Tujuan pembuatan indeks subjek adalah untuk membantu pengguna dalam menelusur infomasi melalui katalog berkelas. Adapun langkah-l;angkah pembuatan indeks subjek adalah sebagai berikut.
            Melakukan analisis terhadap struktur notasi, dimulai dari angka yang mempunyai cakupan subjek lebih umum secara berjenjang sampai angka yang paling spesifik. Masing-masing langkah diberi istilah subjek.
            Munyusun indeks subjek dengan menggunakan istilah-istilah yang digunakan dalam langkah analisis, yang disusun secara terbalik dimulai dari istilah yang paling spesifik sampai istilah yang mempunyai cakupan paling luas.
            Setiap rangkaian indeks yang mengacu pada notasi klasifikasi itu dibuat dalam satu kartu tersendiri.
            Setiap rangkaian indeks subjek hanya dibuat satu kali sekal;ipun buku dengan subjek yang sama jumlahnya banyak.
            Dalam susunan indeks subjek tidak diperlukan penunjukan-penunjukan silang. Sebagai gantinya setiap sinonim yang diangap perlu dibuatkan rankaian tersendiri.
            Kartu-kartu indeks subjek disusun secara abjad.





By Khaerul Anwar
Aja Klalen Ngomong KESUWUN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar