MODUL 3
PENENTUAN TAJUK ENTRI
I. PEMILIHAN TAJUK ENTRI
Yang dimaksud dengan tajuk (heading) adalah
salah satu titik akses yang ditambahkan pada cantuman bibliografis. Setiap
cantuman memiliki satu titik akses atau lebih untuk menemukan kembali bahan
pustaka.
Nama pengarang merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam penyusunan katalog. Istilah pengarang mencakup orang atau badan
korporasi yang bertanggungjawab terhadap isi intelektual suatu karya.
Pengarang perorangan termasuk penulis buku fiksi dan nonfiksi, ilustrator,
penyadur dan penulis syair, sedangkan badan korporasi meliputi perkumpulan,
lembaga, perusahaan dagang, badan sosial, pemerintah, dan
konferensi.Orang-orang yang terlibat dalam penulisan buku tetapi bukan termasuk
kategori pengarang adalah penerjemah, editor (penyunting), penulis kata
pendahuluan, pengumpul karangan, dan pemberi kata sambutan.
Penyusun katalog perpustakaan didasarkan pada suatu sistem yang menggunakan entri
utama dan entri tambahan. Pada umumnya yang dipilih menjadi tajuk entri utama
adalah pengarang. Tajuk pengarang diperlukan untuk menyusun katalog pengarang
yang memungkinkan temu kembali dilakukan melalui titik pendekatan pengarang. Di
samping itu ada kalanya diperlukan titik pendekatan lain yang diberikan melalui
tajuk entri tambahan. Peraturan ini dibuat untuk menjaga keseragaman dalam
bentuk tajuk entri nama orang dan badan korporasi. Tajuk entri tambahan adalah
tajuk entri yang merupakan tambahan pada tajuk entri utama dalam suatu katalog.
Tajuk ini dibuat untuk kondisi yang memperkirakan akan adanya pengguna yang
mencari suatu karya dalam katalog, tetapi sebagai titik akses digunakan tajuk
lain daripada tajuk entri utama yang ditentukan oleh pengatalog untuk karya
tersebut.
Jika dilihat dari jenis kepengarangannya, secara garis besar ada beerapa jenis
karya, yaitu: (1) Karya pengarang tunggal; (2) Karya pengarang ganda; (3) Karya
redaktur; (4) Karya campuran; (5) Karya anonim.
II. TAJUK NAMA PERORANGAN
Adanya keragaman nama menuntut pembuatan acuan atau
penunjukan yang berguna untuk menunjukkan hubungan antarnama yang beragam
tersebut. Dalam hal ini ada 2 (dua) cara yang bisa ditempuh, yaitu berdasarkan
prinsip no-conflict atau berdasarkan prinsip tajuk seragam. Gunanya
penunjukan adalah untuk mengarahkan pembaca kepada tajuk entri utama yang
digunakan dalam suatu katalog. Ada 2 (dua) tanda penunjukan, yaitu tanda x
digunakan untuk penunjukan lihat dan tanda xx untuk lihat juga dengan memberikan
bentuk tajuk penunjukan.
Dalam penetapan tajuk terdapat 3 (tiga) ketentuan yang perlu diperhatikan,
yaitu yang berkaitan dengan (1) pemilihan nama; (2) bentuk tajuk; (3) kata
utama.
Tajuk nama bagi seorang pengarang, penerjemah, penyadur, dan sebagainya
ditentukan pada nama yang paling dikenal. Nama yang paling dikenal dapat
dipilih dari jenis nama berikut ini: (1) Nama sebenarnya; (2) Nama samaran; (3)
Gelar; (4) Nama panggilan; (5) Jenis nama lainnya.
Menentukan bentuki tajuk adalah mencatat nama pengarang dalam sebuah tajuk.
Pekerjaan ini meliputi penentuan kata utama nama pengarang dan bagian-bagian
nama lainnya yang perlu dicatat dalam tajuk. Pada dasarnya menentukan kata
utama nama pengarang ini berkaitan dengan sestem nama dan kebudayaan suku
bangsa yang bersangkutan. Kata utama adalah bagian nama yang harus didahukukan
dalam tauk entri. Memilih bentuk nama yang akan dijadikan tajuk entri tujuannya
adalah untuk mencapai keseragaman dalam pencatatan tajuk entri.
Nama tunggal ialah nama yang terdiri dari satu nama saja. Untuk membedakan dua
pengarang yang namanya sama, perlu dicari dan ditambahkan unsur pembeda.
Mula-mula disebutkan tahun kelahiran dan/atau tahun kematian. Bila ini tidak
diperoleh, dicari gelar, atau unsur lainnya. Kebiasaan memakai nama tunggal ini
tidak terdapat di Barat, karena di sana orang memiliki nama keluarga dan nama
diri. Dalam membentuk tajuk perorangan, bagian tajuk yang menjadi kata utama
dipisahkan dengan tanda koma dari bagian nama lainnya. Demikian pula
pembentukan tajuk nama Cina. Dalam hal ini, kata utama ialah nama keluarga yang
merupakan bagian pertama daripada nama. Bagi tajuk perorangan yang disertai
gelar yang menunjukkan kekuasaan atas suatu wilayah atau gelar keturunan,
bagian tajuk yang menjadi kata utama dipisahkan dengan tanda koma dari sebutan
yang menunjukkan kekuasaan.
III. TAJUK ENTRI NAMA BADAN KORPORASI
Banyak hasil karya cetak dan karya rekam yang
kepengarangannya berupa badan atau lembaga yang dalam pengatalogan dikenal
dengan istilah badan korporasi. Badan korporasi meliputi perkumpulan, lembaga,
perusahaan dagang,badan sosial pemerintah dan konferensi. Tajuk nama badan
korporasi ditentukan pada badan induk atau pada nama pemerintahnya.
Dalam penentuan tajuk nama Badan Korporasi, tidak semua Badan Korporasi sebagai
tajuk entri utama. Hal ini tergantung dari isi karya tersebut. Ada bebrapa
kategori dalam penentuan tajuk entri utama pada badan korporasi. Apabila suatu
karya disusun oleh atau berasal dari suatu badan korporasi tetapi tidak
tergolong salah satu kategori yang telah ditetapkan, maka entri utama untuk
bahan pustaka tersebut adalah (1) Sesuai dengan peraturan untuk karua
perorangan, jika adapengarang perorangan; (2) Jika tidak merupakan karya
perorangan, entri utama adalah di bawah judul. Apabila diragukan, maka bahan
pustaka tersebut diperlakukan sebagai karya yang bukan karya badan korporasi.
Entri utama karya tersebut adalah di bawah judul, sedangkan untuk badan-badan
yang disebut dengan jelas pada sumber informasi utama dibuatkan entri
tambahan. Seperti dalam hal
penentuan bentuk tajuk nama pengarang perorangan, dalam AACR2 juga terdapat
ketentuan dalam pemilihan bentuk tajuk nama badan korporasi yang bersifat umum
dan khusus.
By Khaerul Anwar
Aja Klalen Ngomong KESUWUN
kesuwun
BalasHapus