Jumat, 14 September 2012

Pengembangan Koleksi Modul 1 keg1


MODUL 1
PENGANTAR PENGEMBANGAN KOLEKSI

Pada dasarnya tugas utama setiap pustakawan adalah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai perpustakaan. Pengembangan koleksi mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan terutama aspek seleksi dan evaluasi.

KEGIATAN BELAJAR 1
RUANG LINGKUP KEGIATAN PENGEMBANGAN KOLEKSI

Perpustakaan dan unit informasi lainnya mempunyai tujuan utama, yaitu untuk membantu dalam transfer informasi dan pengembangan pengetahuan.
Menurut Evans (2000) dalam Developing library and information center collection, ia menggambarkan proses transfer informasi dengan menggunakan 9 lingkaran kegiatan yang terus berputar secara berkesinambungan.



 Transfer informasi dapat digambarkan sebagai proses kegiatan yang berkesinambungan, yang terdiri dari 9  komponen kegiatan, yaitu:

1.    Identifikasi
2.    Seleksi
3.    Pengadaan
4.    Organisasi
5.    Pengolahan
6.    Penyimpanan
7.    Interprestasi
8.    Pemanfaatan
9.    Penyebaran

Proses perputaran transfer informasi tersebut diawali dari tahap identifikasi, yaitu suatu kegiatan untuk memilih antara informasi yang tepat dengan yang tidak tepat. Dalam dunia informasi dikenal dengan istilah ledakan informasi. Dengan adanya kondisi tersebut, diperlukan kegiatan seleksi untuk mendapatkan informasi yang tepat atau penting. Setelah melakukan pengadaan informasi, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengaturan informasi menjadi beberapa cara. Kegiatan selanjutnya adalah tahap persiapan untuk penyimpanan informasi, artinya informasi harus mudah dicari kembali. Seringkali pengguna membutuhkan bantuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Pada akhirnya, pengguna memanfaatkan informasi tersebut dan menyebarkan hasil dari pekerjaan mereka pada lingkungan internal maupun eksternal atau keduanya. Proses ini terus-menerus berlangsung secara berkesinambungan selama perpustakaan itu ada.

A.   Koleksi Perpustakaan
Salah satu komponen perpustakaan adalah koleksi. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan. diolah, dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka. Adapun tujuan penyediaan koleksi perpustakaan adalah untuk menunjang pelaksanaan program lembaga induknya.
Bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk sebagai berikut:
1.    Tercetak
a.    Buku/monograf
adalah terbitan yang mempunyai satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri dari satu jilid atau lebih.
Terbitan yang termasuk dalam kelompok ini adalah buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
b.    Bukan buku
1)    Terbitan berseri adalah terbitan yang diterbitkan terus-menerus dalam jangka waktu terbit tertentu, dapat berupa harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya.
2)    Peta
3)    Gambar
4)    Brosur, pamflet, booklet
5)    Makalah, merupakan karya yang mempunyai nilai sementara, tidak diolah sebagaimana bahan pustaka lainnya.
2.    Tidak tercetak
a.    Rekaman gambar, seperti film, video CD, mikrofilm, dan mikrofis.
b.    Rekaman suara, seperti piringan hitam, CD, kaset.
c.    Rekaman data magnetik/digital, seperti karya dalam bentuk disket, CD dan pangkalan data, dan yang dikemas secara on-line.

Semua jenis perpustakaan mengelola koleksi perpustakaan. Berikut ini adalah ragam koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan:

1.    Koleksi rujukan
Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat.
Berbagai bentuk dan jenis informasi, seperti data, fakta, dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh karena itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan, seperti ensiklopedia umum dan khusus, buku pegangan/handbook, pedoman/manual, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, biografi, atlas, berbagai standar, dan sebagainya dalam bentuk buku maupun non buku ataupun noncetak.

2.    Bahan ajar
Bahan ajar ditujukan bagi perpustakaan perguruan tinggi, sekolah, dan perpustakaan lembaga pendidikan lainnya. Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum.

3.    Terbitan berseri
Koleksi ini bertujuan untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan. Perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berseri, seperti majalah umum, majalah ilmiah, dan surat kabar.

4.    Terbitan pemerintah
Berbagai terbitan pemerintah, seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi sering juga dimanfaatkan oleh para pemakai perpustakaan.

5.    Muatan lokal (Local Content)
Muatan lokal, meliputi koleksi lokal (local collection) dan literatur kelabu (grey literature).
Koleksi lokal meliputi bahan pustaka tentang suatu topik yang sifatnya lokal. Sedangkan literatur kelabu meliputi semua karya ilmiah dan non-ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi atau lembaga induk lainnya dari perpustakaan yang bersangkutan. Yang termasuk literatur kelabu antara lain:

a.    Skripsi, tesis, dan disertasi
b.    Makalah seminar, simposium, konferensi
c.    Laporan penelitian, dan laporan kegiatan lainnya
d.    Publikasi internal, termasuk majalah, buletin

6.    Bahan bacaan untuk rekreasi intelektual
Perpustakaan perlu menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual dan bahan bacaan lain yang memperkaya khasanah pengguna.
Berbagai macam koleksi tersebut bisa disediakan dalam bentuk cetak maupun noncetak karena dengan adanya teknologi informasi, saat ini banyak informasi disajikan dalam berbagai media, seperti bentuk elektronik maupun bahan pandang dengar.

B.   Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi merupakan suatu proses universal untuk perpustakaan karena setiap perpustakaan akan membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pengguna perpustakaan. Kegiatan membangun koleksi perpustakaan tersebut dikenal dengan istilah pengembangan koleksi.
Pengembangan koleksi merupakan terjemahan dari istilah collection development, yang dalam The ALA Glossary of Library and Information Science (1983) didefinisikan sebagai berikut:
A term which encompasses a number of activities related to the development of the library collection, including the determination and coordination of selection policy, assessment of needs of users and potential users, collection use studies, collection evaluation, identification of collection needs, selection of materials, planning for resource sharing, collection maintenance, and weeding.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan koleksi merupakan suatu proses kegiatan yang mencakup sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan koleksi perpustakaan, termasuk menetapkan dan koordinasi terhadap kebijakan seleksi, penilaian terhadap kebutuhan pengguna dan pengguna potensial, kajian penggunaan koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan untuk bekerjasama, pemeliharaan koleksi, dan penyiangan.
Ruang lingkup kegiatan pengembangan koleksi sangat luas cakupannya, tidak hanya melakukan pengadaan bahan pustaka, tetapi juga melakukan pembinaan terhadap koleksi tersebut sehingga istilah pengembangan koleksi juga dikenal dengan istilah pembinaan koleksi, pembinaan bahan pustaka, dan pengadaan bahan pustaka.
Proses pengembangan koleksi terdiri dari 6 komponen kegiatan, yaitu:

1.    Analisis masyarakat, dalam hal ini masyarakat pengguna
2.    Kebijakan seleksi
3.    Seleksi
4.    Pengadaan
5.    Penyiangan
6.    Evaluasi

Tujuan utama dibentuknya perpustakaan adalah memberikan informasi yang terbaik yang dibutuhkan masyarakat yang dilayaninya.

Menurut Evans (2000), dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2005) telah dijelaskan perincian kegiatan pengembangan koleksi, yang terdiri dari:

1.    Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi
Kebijakan pengembangan koleksi untuk setiap jenis perpustakaan adalah sama, yaitu didasari pada asas:
a.    Kerelevanan
b.    Berorientasi pada kebutuhan pengguna
c.    Kelengkapan
d.    Kemutakhiran
e.    Kerja sama

2.    Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi
Setiap perpustakaan membentuk struktur organisasi yang terdiri dari:
a.   Kepala
Kepala perpustakaan berhak menetapkan pengadaan bahan pustaka yang telah diseleksi.
b.   Bagian administasi
c.   Bagian layanan teknis
Bagian layanan teknis merupakan bagian yang mengurus masalah pengembangan koleksi perpustakaan. Tugas bagian ini adalah menentukan kebijakan pengembangan koleksi, memilih dan mengadakan bahan pustaka yang tepat, dan mengolah bahan pustaka, kemudian disimpan dalam rak dan dimanfaatkan oleh pengguna.
d.  Bagian layanan pengguna





Pemilihan bahan pustaka dilakukan oleh tim seleksi yang terdiri dari:
a.    Pustakawan
b.    Tenaga pengajar dan peneliti
c.    Mahasiswa
d.    Unit kerja lainnya apabila diperlukan

Pada perpustakaan khusus, dilibatkan juga para peneliti ataupun pengguna lain yang berasal dari lembaga induknya. Sedangkan untuk perpustakaan umum, tokoh masyarakat dan penyandang dana bisa dilibatkan dalam kegiatan pengembangan koleksi.
Sebuah perpustakaan yang besar, bisa memperluas organisasinya dengan mempunyai bidang/bagan khusus pengembangan koleksi. Hal ini diperlukan jika volume pengembangan koleksinya begitu besar sehingga tidak cukup ditangani oleh sebuah sub bagian/sub bidang.
Berikut adalah contoh gambar struktur organisasi perpustakaan dengan volume pengembangan koleksi yang besar.







3.    Mengidentifikasi kebutuhan pengguna

Kajian informasi bisa dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap pengguna yang datang, informasi apa yang biasanya dicari.

4.    Memilih dan mengadakan bahan pustaka melalui pembelian, tukar-menukar hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib.
Dalam melakukan pemilihan bahan pustaka, diperlukan alat bantu yang biasa digunakan, seperti:
a.  Katalog penerbit
b.  Bibliografi
c.  Tinjauan dan resensi
d.  Pangkalan data perpustakaan lain
e.  Sumber-sumber lain dari internet
f.   Silabus mata kuliah

5.    Merawat bahan pustaka
Perawatan bahan pustaka dapat dikategorikan dalam 3 jenis, yaitu:
a.    Perawatan dari segi fisik bahan pustaka
b.    Perawatan koleksi (isi dari keseluruhan koleksi)
c.    Perawatan dari segi teknologi dan media

6.    Menyiangi koleksi
Penyiangan koleksi adalah pemilahan bahan pustaka yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Tujuannya adalah untuk:
a.    membina dan memperbaiki nilai pelayanan informasi oleh perpustakaan
b.    memperbaiki penampilan dan kinerja perpustakaan
c.    meningkatkan daya guna dan hasil guna ruang koleksi

7.    Mengevaluasi koleksi
Evaluasi koleksi adalah upaya menilai daya guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan pengguna serta program lembaga induknya.
Tujuan evaluasi koleksi adalah:
a.    Mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi
b.    Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perpustakaan serta lembaga induknya
c.    Mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi
d.    Meningkatkan nilai informasi
e.    Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi
f.     Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar